Mywhitepurple’s Blog

Urgensi Doa Dalam Mengubah Perilaku (part 1)

Posted on: May 17, 2009

doaNabi pernah bersabda “tidak akan berubah ketetapan Allah kecuali dengan (kekuatan) doa”. Maka dari itu, sungguh beruntung orang-orang yang diberi kenikmatan berdoa. karena dengan berdoa seseorang bisa mengenal kekecilan dirinya sebagai makhluk dan dapat mengenal kamahadasyatan Allah swt. Dengan berdoa seorang muslim bisa mempunyai rasa optimis dalam mengarungi hidupnya di dunia yang fana ini. Doa juga merupakan program seorang muslim atau sebuah target yang harus dicapai. Lebih besar lagi, dengan doa seseorang bisa merasakan keakraban yang lebih besar dalam lagi dengan Allah swt, yang kemudian akan berpengaruh sekali dalam menumbuhkan rasa ketentraman dan kedamaian yang luar biasa.

Jadi, sebenarnya doa yang paling penting bukanlah banyaknya ijabah (terkabulkan)-nya tapi bagaimana doa dapat mempengaruhi prilaku seorang muslim. Apakah doanya dapat membawa pada ketentraman batin, dapat menumbuhkan dan mengembangkan energi positifnya, meningkatkan tingkat produktivitasnya, dan menambah tingkat keakraban dengan Allah swt., yang telah menciptakan kita. Allah tidak membutuhkan doa kita. Tanpa berdoa pun permohonan kita telah dipenuhi (ijabah). Toh, Allah tidak pernah lupa memberi. Ambil contoh, kita tidak berdoa meminta makanan ternyata ada saja yang memberi kita makan. Dulu kita juga tidak memohon baju, tetap saja Allah menyediakan jalan agar kita berpakaian.

Hakikat Doa

Ada sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Husain, yang kiranya patut ita renungkan. Isinya tentang firman Allah swt. yang berbunyi “demi kemuliaan dan kebesaran-Ku dan juga demi kemurahan dan ketinggian kedudukan-Ku di atas Arsy. Aku kan mematahkan harapan orang yang berharap kepada selain Aku dengan kekecewaan. Akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata manusia. Aku singkirkan ia dari dekat-Ku, lalu Kuputuskan hubunganKu dengannya”.

doa2“Mengapa ia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan? Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tanganKu dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya. Mengapa ia berharap selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup? Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku.”

“Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalau kesulitannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena dosa-dosanya yang besar lalu Aku putuskan harapannya? Siapakah yang pernah mengetuk pintu-Ku lalu tidak Aku bukakan?”

“Aku telah mengadakan hubungan langsung antara Aku dengan angan-angan dan harapan seluruh makhluk-Ku. Akan tetapi, mengapakah mereka malah bersandar kepada selain Aku? Aku telah menyediakan semua harapan hamba-hamba Ku tetapi mengapa mereka tidak puas dengan perlindunganKu.”

“Dan Aku pun telah memenuhi langitKu dengan para malaikat yang tiada pernah jemu bertasbih padaKu, lalu Aku perintahkan mereka supaya tidak menutup pintu antara Aku dan hamba-hamba Ku. Akan tetapi, mengapa mereka tidak percaya kepada firman-firmanKu.”

“Tidakkah mereka mengetahui bahwa siapa pun yang ditimpa oleh bencana yang Aku turunkan tiada yang dapat menyingkirkannya kecuali Aku? Akan tetapi, mengapa Aku melihat ia dengan segala angan-angan dan harapannya itu, selalu berpaling dari Ku? Mengapakah ia sampai tertipu selain Aku?”

“Apakah Aku yang memberi sebelum diminta, lalu ketika dimintai tidak Aku berikan? Apakah Aku ini bakhil, sehingga dianggap bakhil oleh hamba Ku? tidakkah dunia dan akhirat itu semua milik Ku? Tidakkah semua rahmat dan karunia semua berada ditangan Ku? Tidakkah dermawan dan kemurahan itu adalah sifat Ku?”

“Apa pula yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, andaikan Aku berkata kepada semua penduduk langit dan bumi “mintalah kepada Ku!” Aku pun lallu memberikan kepada masing-masing orang, pikiran apa yang terpikir pada semuanya.”

“Sungguh alangkah celakanya orang yang terputus dari rahmat Ku. Alangkah kecewanya orang yang berlaku maksit kepada Ku dan tidak memperhatikan Aku. Dan tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang haram seraya tidak malu kepada Ku.”

Alangkah indah untaian firman Allah swt. di atas. Ya, memang kenapa kita selalu berpaling dari jaminannya? Tiada percaya akan pertolonganNya yang teramat dekat? Maka, sebuah tindakan bijak apabila kita kembali mengevaluasi kembali hubungan kita dengan Allah.

2 Responses to "Urgensi Doa Dalam Mengubah Perilaku (part 1)"

izin share gambarnya ya

trimakasih ilmu barunya.,,berkunjung ke blog saya…

Leave a reply to Yana Cancel reply

Archives

Categories